Jepun, yg sabar ya…. [bagian 1]


Judul tulisan ini memang agak-agak alay miris gimana gitu, wkwk ga deng becanda. Harusnya aku yang bersabar sih, haha. Ini adalah cerita tentang diri yang masih belum diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki ke negeri matahari terbit. Ya, negara yang disebut matahari terbit karena salah satu alasannya akibat huruf penulisan kanji nama negara tersebut, yaitu kanji matahari dan kanji asal/sumber (日本 /nihon). Dari kecil aku adalah anak yang bercita-cita ingin menginjakkan kaki ke Jepang untuk menuntut ilmu, Selain menginginkan untuk menginjakkan kaki ke Mekkah, Ya, hanya dua negara itu yang benar-benar diimpikan. Kalo bertanya tentang “Kenapa Mekah ?” Ya, mungkin teman-teman sudah pada tahu, disana adalah awal mula lahirnya Islam, ingin menyusuri langkah perjalanan Nabi Muhammad SAW. Dan kalo ditanya kenapa Jepang?  Hemmm, mungkin untuk ini alasannya kalo dipikir-pikir cukup sulit untuk diungkapkan, wkwk. Karna daisuki daisuki sama kehidupan disana, sama tradisinya, dan negaranyapun terlihat adem ayem (*mungkin karna sering terdoktrinasi akibat keseringan nonton anime :D). Meskipun begitu, tetaplah ya negara yang paling ingin dikelilingi dan dicintai itu Indonesia, yeay !!

Nah, ini adalah cerita tentang salah satu langkah yang hampir bisa membawaku kesana. Singkat cerita aku mendapat info tentang beasiswa research yang diadakan oleh salah satu perguruan tinggi di Fukuoka. Waktu itu dapet infonya mepet sih, sudah dekat-dekat deadline. Nah, karena udah hampir-hampir deadline gitu, diri ini langsung gencar mempersiapkan persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya harus punya supervisor dan dihubungi sendiri. Langsung dong aku kepo-kepo tentang Professor-professor dan fokus penelitannya di universitas tersebut. Setelah lumayan lama (beberapa hari) menyelami web universitas tersebut dan membaca fokus research dari professornya, akhirnya alhamdulillah aku menemukan salah seorang professor yang mampu menarik hati ini *cielah kayak apa aja* wkwk. Nah, langkah selanjutnya berarti ngehubungin Professor tadi untuk menanyakan kesediaannya menjadi supervisor pada program tersebut. Sebelumnya aku juga sudah mempersiapkan CV buat dikirim ke Professor tersebut untuk dijadikan bahan pertimbangan. Gmail-pun dibuka, akupun mencoba menyusun kalimat agar memberikan kesan yang baik. Bismillah, emailpun dikirim.
Keesokan harinya sehabis tahajud, aku iseng membuka email,ternyata ada inbox dari sang Professor yang telah dihubungi. Tidak menyangka kalau akan mendapat balasan secepat itu. Mungkin untuk beberapa teman ini terkesan alay, awalnya sih untuk ngebuka emailpun aku dagdigdug gitu, penasaran-penasaran takut gitu. Ya, akhirnya dengan diawali bismillah dan harus siap jika nanti ditolak, akhirnya aku membuka dan membaca emailnya. Daaaaaaan balasannya begini, 

Dear Diana san

Sorry I left (nama universitasnya)
Please contact Pr (nama professornya) or Assoc Pr (nama prof satu lagi).

Thank you.

*sengaja ga nampilin nama univ dan profesornya hehe*.
Wah wah wah, alhamdulillah, ternyata kami belum berjodoh, wkwk. Ternyata sang Professor sudah pindah ngajarnya  ke United Arab Emirates University.Tau ga tau ga ? sang Professor menurut aku baik banget,soalnya selain merekomendasikan Professor lain yang punya interest yang sama, beliau juga membalas email aku sesudahnya yang bilang terimakasih ke beliau dengan mendo'akan aku, ditambah balasannya kilat sekali, huhu terharu :").
Next,aku ngehubungin  Professor yang disarankan tadi. Untuk mendapatkan balasan email dari Professor yang dihubungi ini butuh beberapa hari, hehe. Kalau tidak salah 3 hari. Ya, akhirnya dengan diawali bismillah dan harus siap jika nanti ditolak atau bahkan Professornya udah pindah universitas, akhirnya aku membuka dan membaca emailnya, 
Thank you for your email.
I can accept you for (nama univnya) Friendship Scholarship Program.
However, I will go to Antarctica from the end of November to March 2018.
So, I can apply this program from April to October.
If you can agree above period, I can become your supervisor.

I am also interested in your research.
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
.................................................... 

diri ini loncat-loncat tak menentu, benar-benar bersyukur kepada Allah. Padahal ini belum apa-apa, hanya langkah awal yang harus dilewati. Ya,perjuangan yang sebenarnya bermula setelah ini. 
bersambung...........



Komentar

Postingan Populer